Selasa, 13 Maret 2012

MIKROTIK STEP BY STEP


Sekilas Mikrotik
Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Mikrotik OS menjadikan computer menjadi router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless.
Dalam tutorial kali ini penulis menyajikan pembahasan dan petunjuk sederhana dan simple dalam mengkonfigurasi mikrotik untuk keperluan-keperluan tertentu dan umum yang biasa dibutuhkan untuk server/router warnet maupun jaringan lainya, konfirugasi tersebut misalnya, untuk NAT server, Bridging, BW manajemen, dan MRTG.
Versi mikrotik yang penulis gunakan untuk tutorial ini adalah MikroTik routeros 2.9.27
Akses mirotik:
  1. via console
Mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/ shell maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)
  1. via winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool winbox
  1. via web
Mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser

Memberi nama Mirotik

[ropix@IATG-SOLO] > system identity print
  name: "Mikrotik"
[ropix@IATG-SOLO] > system identity edit
value-name: name

masuk ke editor ketik misal saya ganti dengan nama IATG-SOLO:

IATG-SOLO
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste

Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Kalo menggunakan winbox, tampilannya seperti ini:



Mengganti nama interface:

[ropix@IATG-SOLO] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
 #    NAME          TYPE             RX-RATE    TX-RATE    MTU
 0  R ether1        ether            0          0          1500
 1  R ether2        ether            0          0          1500
[ropix@IATG-SOLO] > /interface edit 0
value-name: name

Nilai 0 adalah nilai ether1, jika ingin mengganti ethet2 nilai 0 diganti dengan 1.
masuk ke editor ketik missal saya ganti dengan nama local:

local
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste

Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Lakukan hal yang sama untuk interface ether 2, sehingga jika dilihat lagi akan muncul seperti ini:
[ropix@IATG-SOLO] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
 #    NAME        TYPE             RX-RATE    TX-RATE    MTU
 0  R local       ether            0          0          1500
 1  R public      ether            0          0          1500

Via winbox:
Pilih menu interface, klik nama interface yg ingin di edit, sehingga muncul jendela edit interface.

Seting IP Address :

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address add
address: 192.168.1.1/24
interface: local
[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 #   ADDRESS            NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
 0   192.168.0.254/24   192.168.0.0     192.168.0.255   local
Masukkan IP addres value pada kolom address beserta netmask, masukkan nama interface yg ingin diberikan ip addressnya.Untuk Interface ke-2 yaitu interface public, caranya sama dengan diatas, sehingga jika dilihat lagi akan menjadi 2 interface:

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 #   ADDRESS             NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
 0   192.168.0.254/24    192.168.0.0     192.168.0.255   local
 1   202.51.192.42/29    202.51.192.40   202.51.192.47   public

Via winbox:


Mikrotik Sebagai NAT

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.



Misal kita ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur Mikrotik source network address translation (masquerading) . Masquerading akan merubah paket-paket data  IP address asal dan port dari network 192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.
Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public
 
Kalo menggunakan winbox, akan terlihat seperti ini:

  


Mikrotik sebagai Transparent web proxy

Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache. Apabila sebuah LAN menggunakan proxy untuk berhubungan dengan Internet, maka yang dilakukan oleh browser ketika user mengakses sebuah url web server adalah mengambil request tersebut di proxy server. Sedangkan jika data belum terdapat di proxy server maka proxy mengambilkan langsung dari web server. Kemudian request tersebut disimpan di cache proxy. Selanjutnya jika ada client yang melakukan request ke url yang sama, akan diambilkan dari cache tersebut. Ini akan membuat akses ke Internet lebih cepat.

Bagaimana agar setiap pengguna dipastikan mengakses Internet melalu web proxy yang telah kita aktifkan? Untuk ini kita dapat menerapkan transparent proxy. Dengan transparent proxy, setiap Browser pada komputer yang menggunakan gateway ini secara otomatis melewati proxy.

Mengaktifkan fiture web proxy di mikrotik:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip proxy set enabled=yes
[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy set
cache-administrator= ropix.fauzi@infoasia.net
[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy print

enabled: yes
src-address: 0.0.0.0
port: 3128
hostname: "IATG-SOLO"
transparent-proxy: yes
parent-proxy: 0.0.0.0:0
cache-administrator: "ropix.fauzi@infoasia.net"
max-object-size: 8192KiB
cache-drive: system
max-cache-size: unlimited
max-ram-cache-size: unlimited
status: running
reserved-for-cache: 4733952KiB
reserved-for-ram-cache: 2048KiB

Membuat rule untuk transparent proxy pada firewall NAT, tepatnya ada dibawah rule untuk NAT masquerading:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add  chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128

[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 0   chain=srcnat out-interface=public action=masquerade
 1   chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128

Pada winbox:
1. Aktifkan web proxy pada menu IP>Proxy>Access>Setting ( check box enable)



2. Setting parameter pada menu IP>Web Proxy>Access Setting>General

3. Membuat rule untuk transparent proxy pada menu IP>Firewall>NAT



Transparent proxy dengan proxy server terpisah/independent
Web Proxy built in MikroTik menurut pengamatan saya kurang begitu bagus dibandingkan dengan proxy squid di linux, squid di linux lebih leluasa untuk dimodifikasi dan diconfigure, misalkan untuk feature delay-pool dan ACL list yang berupa file, belum ada di mikrotik seri 2.9.x.
Biasanya kebanyakan orang lebih suka membuat proxy server sendiri, dengan PC Linux/FreeBSD dan tinggal mengarahkan semua client ke PC tersebut.
Topologi PC proxy tersebut bisa dalam jaringan local ataupun menggunakan ip public.
Konfigurasinya hampir mirip dengan transparent proxy, bedanya adalah pada rule NAT actionnya yaitu sbb:
 
Dalam contoh diatas 192.168.0.100 adalah IP proxy server port 8080

Mikrotik sebagai bandwidth limiter
Mikrotik juga dapat digunakan untuk bandwidth limiter (queue) . Untuk mengontrol mekanisme alokasi data rate.
Secara umum ada 2 jenis manajemen bandwidth pada mikrotik, yaitu simple queue dan queue tree. Silahkan gunakan salah satu saja.

Tutorial berikutnya semua setting mikrotik menggunakan winbox, karena lebih user friendly dan efisien.

Simple queue:
Misal kita akan membatasi bandwidth client dengan ip 192.168.0.3 yaitu untuk upstream 64kbps dan downstream 128kbps
Setting pada menu Queues>Simple Queues


Queue tree
Klik menu ip>firewall>magle


 

  Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:
  Pada tab General:
  Chain=forward,
  Src.address=192.168.0.3 (atau ip yg ingin di limit)
  Pada tab Action :
  Action = mark connection,
  New connection mark=client3-con (atau nama dari mark conection yg kita buat)
  Klik Apply dan OK


  Buat rule lagi dengan parameter sbb:
  Pada tab General: Chain=forward,
  Connection mark=client3-con (pilih dari dropdown menu)
  Pada tab Action:
  Action=mark packet,
  New pcket Mark=client3 (atau nama packet mark yg kita buat)
  Klik Apply dan OK

Klik menu Queues>Queues Tree






 Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:

 
  Pada tab General:
  Name=client3-in (misal),
  Parent=public (adalah interface yg arah keluar),
  Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg  kita buat pada magle),
  Queue Type=default,
  Priority=8,
  Max limit=64k (untuk seting bandwith max download)
  Klik aplly dan Ok

  Buat rule lagi dengan parameter sbb:
  Pada tab General:
  Name=client3-up (misal),
  Parent=local (adalah interface yg arah kedalam),
  Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg  kita buat pada magle),
  Queue Type=default,
  Priority=8,
  Max limit=64k (untuk seting bandwith max upload)
  Klik aplly dan Ok

Mikrotik sebagai Bridging

Bridge adalah suatu cara untuk menghubungkan dua segmen network terpisah bersama-sama dalam suatu protokol sendiri. Paket yang diforward berdasarkan alamat ethernet, bukan IP address (seperti halnya router). Karena forwarding paket dilaksanakan pada Layer 2, maka semua protokol dapat melalui sebuah bridge.
Jadi analoginya seperti ini, anda mempunyai sebuah jaringan local 192.168.0.0/24 gateway ke sebuah modem ADSL yg juga sebagai router dengan ip local 192.168.0.254 dan ip public 222.124.21.26.
Anda ingin membuat proxy server dan mikrotik sebagai BW management untuk seluruh client. Nah mau ditaruh dimanakan PC mikrotik tersebut? Diantara hub/switch dan gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia sebagai NAT dan kita harus menambahkan 1 blok io privat lagi yang berbeda dari gateway modem?


Solusinya mikrotik di set sebagai bridging, jadi seolah2 dia hanya menjembatani antar kabel UTP saja. Topologinya sbb:

Internet----------Moderm/router-----------Mikrotik--------Switch/Hub-----Client

Setting bridging menggunakan winbox
1. Menambahkan interface bridge
Klik menu Interface kemudian klik tanda + warna merah untuk menambahkan interface, pilih Bridge
memberi nama interface bridge, missal kita beri nama bridge1
2. menambahkan interface ether local dan public pada interface
Klik menu IP>Bridge>Ports , kemudian klik tanda + untuk menambahkan rule baru:
Buat 2 rules, untuk interface local dan public.
 



3. Memberi IP address untuk interface bridge
Klik menu IP kemudian klik tanda + untuk menambahkan IP suatu interface, missal 192.168.0.100, pilih interface bridge1 (atau nama interface bridge yang kita buat tadi)
Dengan memberikan IP Address pada interface bridge, maka mikrotik dapat di remote baik dari jaringan yg terhubung ke interface local ataupun public.

Mikrotik sebagai MRTG / Graphing
Graphing adalah tool pada mokrotik yang difungsikan untuk memantau perubahan parameter-parameter pada setiap waktu. Perubahan perubahan itu berupa grafik uptodate dan dapat diakses menggunakan browser.
Graphing dapat menampilkan informasi berupa:
    * Resource usage (CPU, Memory and Disk usage)
    * Traffic yang melewati interfaces
    * Traffic yang melewati simple queues

Mengaktifkan fungsi graping
Klik menu Tool >Graphing>Resource Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk resource usage Mikrotik. Sedangkana allow address adalah IP mana saja yang boleh mengakses grafik tersebu,. 0.0.0.0/0 untuk semua ip address.

Klik menu Tool>Graphing>Interface Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk monitoring traffic yang melewati interface, silahkan pilih interface yg mana yang ingin dipantau, atau pilih “all” untuk semua.

Graphing terdiri atas dua bagian, pertama mengumpulkan informasi/ data yang kedua menampilkanya dalam format web. Untuk mengakses graphics, ketik URL dengan format http://[Router_IP_address]/graphs/ dan pilih dari menu-menu yang ada, grafik mana yang ingin ditampilkan.
Contoh hasil grafik untuk traffic interface public:


Demikian, tutorial yang sedikit penulis sampaikan untuk sekedar membagi ilmu atau menyederhanakan untuk memudahkan pemahaman dari tutorial yang sudah tersedia di situs resmi mikrotik.
Kritik, saran dan pertanyaan silahkan email ke bl4ck_4n6el@yahoo.com




Referensi:

Senin, 13 Februari 2012

Installing CentOS on VMware – Step by Step

Today, I’m going to show you, installation of CentOS on a virtual machine
First of all, we’ve to download CentOS. CentOS is a freely-available operating system that is based on Red Hat Enterprise Linux system.  You can download the latest release (5) from its website. To download, please refer to download page of CentOS web site
Select nearest location and begin downloading *.iso files.
After you finish downloading *.iso files, you have to mount it and let your VMware recognize it as a virtual “cd” or “dvd”. For this purpose, I prefer to download one DVD *.iso installation file. Please open VMware, double click on CD-ROM (IDE 1-0) item, select Use ISO image option and click Browse button to select your recently downloaded *.iso installation file of CentOS as shown below
 

Now you virtually inserted you installation DVD into DVD-ROM. And you’re ready to install your OS virtually.  

You should change your Memory to 1024 MB for your further Oracle installation. Double click on Memory item and set it to 1024
Then click Power button to start your virtual pc
 
When your virtual pc starts, you’ll see welcome screen of installation CentOS
 

If you’ll not be able to see this screen, then restart your virtual pc and click Esc button for Boot menu. And from this menu, select CD-ROM Drive
Click enter. The installation will tell you to begin testing of your installation cd or dvd. Select Skip button. It will skip testing your cd media and save your time

Then you’ll get another welcome screen, you only have to click next button on this screen

Select your language of installation and click Next

Then, select your keyboard configuration to use it for the system you’re installing and click Next

Then, you’ll be warned to create new partitions by erasing ALL DATA on your newly created hard drive. As there’s no information in this drive, you’ll select Yes
centos_installation_8

In this step, just let it remain selected and click next
centos_installation_9 

Then there’ll be warning “You have chosen to remove all Linux partitions (and ALL DATA on them) on the following drives: /dev/sda   Are you sure you want to do this?” Click Yes
Then, you’ll see Network Configurations screen, as it is your test virtual pc, don’t change anything and click next. You can change whatever you want after installation, for now, let it continue in this way and click Next
centos_installation_10 

From this screen, select your region and click Next
centos_installation_11 

Then, you’ll be prompted to enter password for root user, enter it and click Next
 centos_installation_12 

To install packages, especially for working with Oracle Server, select all options except Clustering and Storage Clustering. Then select Customize now option and click Next
centos_installation_13 

Then, from Base System menu, select Legacy Software Support, System Tools and click Next
centos_installation_14

Now, you’re ready for installation. Click next on this screen, the installation will begin
centos_installation_16

You’ll see how all packages are installing. After a while, your OS will be ready for use
centos_installation_17

After the installation is completed, click Reboot button to reboot your OS
centos_installation_18

After reboot, you’ll face with another Welcome screen. There’re some steps need to be completed
Click Forward button on the screen.
centos_installation_19

Here, just disable your Firewall. Its only for test purpose, don’t disable your Firewall on real system! And click forward button
centos_installation_20

For testing purpose, it would be good to disable SELinux too
centos_installation_21

Then keeping Kdump disabled, click Forward
 centos_installation_22

If you need, make your Date and Time configuration and click Forward
 centos_installation_23

If you want to create a new user, you can fill these blanks. You can pass this step too by clicking Forward button

centos_installation_24

Then Click Finish and the system will reboot

centos_installation_25

After reboot, CentOS will be opened and you’ll be prompted to enter username (root) and password (root’s password)

centos_installation_26 

Your Centos is ready to use! Congratulations.

centos_installation_27

In the next article, I’m going to show installation of Oracle 10g Release 2 on our Centos OS

Additionally, while using an operating system inside VMware, you recognize that every time you have to enter to its area and then press Ctrl+Alt buttons to leave this area and to return to your system.
To solve this issue, you should install VMware Tools.
As the VMware Tools will be installed from CD-Rom device, you should disconnect your connected CD-Rom device as shown below
 centos_installation_29

Next, Select VM menu on VMware application and select Install VMware Tools menu item.

centos_installation_28

Then click Install button on this message box to Install VMware Tools

centos_installation_30 

Then enter to My Computer and double click on CD-ROM Drive. You’ll see there two packages.

centos_installation_31

Now, double click on *.rpm file to setup   
After installation complete, copy another *.gz file to anywhere in hard drive. In our example we are coping it to tmp directory inside FileSystem, paste the file into this folder, right click on it and select Extract Here menu item

centos_installation_32

Then enter to the folder vmware-tools-distrib and double click on vmware-install.pl file and click Run in Terminal button

centos_installation_33

Then, whenever you’re asked to enter the value, just click enter
But when you’re prompted to enter value for the display size of your X, be careful to enter default value. If you want your Virtual Machine to be little size, enter 2 (800-600)
That’s all! Your VMware Tools installed. Now you can enter to VMware’s area and exit it without clicking Ctrl+Alt
P.S. If you’ll face with “VMware hgfs: HGFS is disabled in the host” error, just reboot your system